/ TUMPAL MENCOBA MEMAHAMI CINTA
CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 23 Agustus 2011

Sagu band : Beda Impian (lirik)

Mau Jadi teman...
cinta jadi sahabat
betapa mudahnya kau ucapkan itu...

Mau Jadi teman...
cinta jadi sahabat
kau pikir mudahnya aku terima itu...

ku impikan hidup bersama
tak sekedar tempat berbagi cerita
beribu kawan dapat kucari
hati inilah selalu yang kau isi

aku manusia
kita ini sama
dikau perlu teman
aku perlu kekasih

kalau kau tak suka
k'timbang aku kecewa
usah lah pura-pura
teman jadi alasan

dua tiga kucing berlari..
mana lah salah sikucing belang
dua tiga dapat kucari
apatah lari dikau seorang

tak berat bagiku untuk terpaksa mengakui
bahwa cinta memang tak slalu harus memiliki
kusimpan niat dan mimpimu lalu kutulis
mungkin kisah inilah yang esok kuat kualami


Mau Jadi teman...
cinta jadi sahabat
betapa mudahnya kau ucapkan itu...

Mau Jadi teman...
cinta (cinta) jadi sahabat
kau pikir mudahnya aku terima itu...

Kamis, 08 Oktober 2009

Tragedi Penguasa

Tak ada lagi rasa
dari yang kuasa
tertinggal hanya kata
dan bau sampah
dalam serapah

Tak ada lagi asa
setelah raksasa
sudah dulu kini merasa
tak punya lebuh perkasa

Tragedi penguasa
wahai negeri seribu bahasa

terharu tak berdaya melihat penguasa bangsa yang merasa perkasa dalam ketidakberdayaan asa

Senin, 05 Oktober 2009

Desemberly

Puluhan kali aku lewati Desember tanpa sesuatu yang spesial, Tapi mengapa hatiku selalu juga merindukannya? Apakah karena bintang jatuh yang dulu pernah aku lihat dilangit dari halaman rumah? Ah tidak mungkin, toh Januari aku juga melihat hal yang sama....

Atau mungkin saat itu rumah kami selalu ramai didatangi tamu dari rantau? Aku yakin tidak *Bulan juni juga banyak yang berlibur disana* (maklum saat itu aku masih kanak-kanak). Lalu apa yang membuat Desember itu menggetarkan nadiku lebih kencang dari normalnya? Aku tidakk tahu jelasnya...
Sempat aku menangkap sinyal yang menyatakan : Mungkinkah Natal? Lalu jiwaku berteriak, jawabnya : 'Bukan'. Bukan juga mimpi atau tentang khayalan yang kadang membuatku sampai menangis *terharu* Dan ini bukan tentang danau atau bangau putih... tidak tentang pelabuhan kecil, kayu tebal tempat aku memandang matahari terbenam....

Ratusan bulan kini usia membentang, entah mengapa desember tak pernah menjadi abu-abu. Dan tanpa suatu yang spesial aku tetap sangat berharap cepat sampai disana. Setelah itu darahku seolah dibius sesuatu yang sangat indah, aku sebut namanya Desemberly, yang membuat aku mabuk keharuan. Mabuk kebahagiaan. Ntah kebahagiaan oleh apa.Aku haru tanpa alasan.Dan itu menjengkelkan bagi yang tidak mengerti. Aku yakin jika tak bisa menahan ketidakpuasan, seseorang bisa saja menyebutku gila Karena memang mungkin hanya akulah yang mengerti.

Aku tak peduli, puluhan tahun cukup memberiku kedewasaan untuk memahami kebahagiaan oleh Desemberly, meski secara bahasa aku tak bisa menjelaskannya. Karena perasaan tak selamanya bisa disampaikan dengan bahasa. Ini bukan kelainan jiwa. Aku mau kau mengerti. Yakinlah denganku. Kumohon...

Sampai sekarang bahkan tak dapat kupastikan apa penyebab sebenarnya. Yang aku tahu malam desember itu adalah malam paling nyaman selama aku hidup. Dan siangnya? Semangatku menggebu-gebu...!! Itu pasti. Tidak ada tawar menawar. Satu yang tak terlupakan dibulan ini... adalah dia, seseorang yang datang ketika aku tidak siap. Dan semuanya berjalan tanpa dihalangi waktu. Itu saja. Tapi aku yakin bukan itu penyebabnya. Toh dibulan-bulan yang lain dia juga datang ketika juga tidak siap...

Ini bukan Penyakit,
Ini kebahgiaan.
Kebahagiaan yang tidak aku tahu bentuknya bagaimana.
Desemberly.....

Kamis, 30 Juli 2009

kali lain

yang begitu menyeramkan dalam sebuah yang telah terpendam. dan aku tidak tahu apa yang akan di lakukan sepertinya semua akan begitu indah . selama aku akan bernafas, dan hanya akan yang menyatakan bahwa,kini kenyataan yang telah merubah kehidupan menjadi sesuatu yang begitu menyeramkan.Titik yang begitu sepenuh hati.

nurani tertikam

bohong
percaya

jujur
ga ambil hati

minta maaf
no way

menangis
air mata buaya

mungkin mati

baru paham

Permintaan terakhir

Tum,
sekarang aku dah bahagia
bersama suamiku.

Aku tidak tahu
seperti apa keadaanmu
seiring berjalannya waktu.

Tum,
aku tahu kau mencintaiku
meski tak pernah keluar itu dari bibirmu
untukku.

Akupun hanya menunggu
sampai kini suamiku
mendahuluimu bilang cinta padaku.
dulu.

Tum,
aku tidak tahu perasaanmu
dan seharusnya aku tak perlu tahu.
setelah kini aku bersama teman hidupku

aku hanya ingin memberimu
jalan yang mungkin tak begitu membantu
tapi kuberi tulus untukmu
tak mengharap atau menuntut.

Tum,
terimalah pemberian ini,
sebuah permintaan terakhirku

jika suatu saat nanti...,kamu mencintai seseorang
jangan pernah engkau menunggu
apalagi menunda begitu
menyatakan cintamu.

karena cinta terkadang
harus diungkapkan dengan lantang.

Meski sebenarnya
pembuktianlah yang paling kita harapkan.

salamku untukmu (Juga dari suamiku)
teman sesaatku, atau teman sejatiku
Tumpal Marbun.

18 hari sebelum natal

Aku teringat lagi padamu
dan pada semua masa lalu
Lucu....!

aku bahkan tak mengenalmu
meski sepuluh tahun satu sekolah melulu
dulu....!



Bunga mawar didepan kantor guru itu,
yang semakin membiusku
untuk mengagumi mu
lalu....!

sekarang aku terpaku
seumpama karang batu
tak mengerti rencana waktu
harapku....!

Tuhanku takkan meninggalkanku
walau natalku
hanya seorang diri dikamar kostku.

aku tak seperti yang kalian lihat

Pertama,
Bohong ... ya aku pembohong
kedua aku pecundang
ya.. biar saja aku jadi pecundang,aku tak peduli
ketiga, penjahat
banyak yang mengiyakan.

Keempat, aku tertipu
oleh diri sendiri.

Awalnya aku tidak tau mulai
dan sekarang tersesat dalam liku sendiri.

Sejatiku adalah pecinta
benar-sebenarnya, aku perasa(peka rasa)
yang mudah tersakiti
dan yang lama untuk disembuhkan.

bilang saja suka hatimu
akan ku iyakan
toh aku bukan seperti yang kalian lihat

Senin, 20 Juli 2009

sunyi

seikat kembang merah
jatuh dari langit
mungkin dijatuhkan alien

eloklah rupanya
wangilah harumnya
dan sempurna warnanya.

jatuhnya tepat diatap rumah
dan tak seorang pun melihatnya
hanya kicauan burung gagak
menggalaukan rasa pengisi rumah.
rumah jatuhnya mawar tadi.

sore
jika mentari diufuk barat
tak ada yang tersisa
hanya dengkur sang perampok
menelan kesunyian.