/ TUMPAL MENCOBA MEMAHAMI CINTA: Desemberly
CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Senin, 05 Oktober 2009

Desemberly

Puluhan kali aku lewati Desember tanpa sesuatu yang spesial, Tapi mengapa hatiku selalu juga merindukannya? Apakah karena bintang jatuh yang dulu pernah aku lihat dilangit dari halaman rumah? Ah tidak mungkin, toh Januari aku juga melihat hal yang sama....

Atau mungkin saat itu rumah kami selalu ramai didatangi tamu dari rantau? Aku yakin tidak *Bulan juni juga banyak yang berlibur disana* (maklum saat itu aku masih kanak-kanak). Lalu apa yang membuat Desember itu menggetarkan nadiku lebih kencang dari normalnya? Aku tidakk tahu jelasnya...
Sempat aku menangkap sinyal yang menyatakan : Mungkinkah Natal? Lalu jiwaku berteriak, jawabnya : 'Bukan'. Bukan juga mimpi atau tentang khayalan yang kadang membuatku sampai menangis *terharu* Dan ini bukan tentang danau atau bangau putih... tidak tentang pelabuhan kecil, kayu tebal tempat aku memandang matahari terbenam....

Ratusan bulan kini usia membentang, entah mengapa desember tak pernah menjadi abu-abu. Dan tanpa suatu yang spesial aku tetap sangat berharap cepat sampai disana. Setelah itu darahku seolah dibius sesuatu yang sangat indah, aku sebut namanya Desemberly, yang membuat aku mabuk keharuan. Mabuk kebahagiaan. Ntah kebahagiaan oleh apa.Aku haru tanpa alasan.Dan itu menjengkelkan bagi yang tidak mengerti. Aku yakin jika tak bisa menahan ketidakpuasan, seseorang bisa saja menyebutku gila Karena memang mungkin hanya akulah yang mengerti.

Aku tak peduli, puluhan tahun cukup memberiku kedewasaan untuk memahami kebahagiaan oleh Desemberly, meski secara bahasa aku tak bisa menjelaskannya. Karena perasaan tak selamanya bisa disampaikan dengan bahasa. Ini bukan kelainan jiwa. Aku mau kau mengerti. Yakinlah denganku. Kumohon...

Sampai sekarang bahkan tak dapat kupastikan apa penyebab sebenarnya. Yang aku tahu malam desember itu adalah malam paling nyaman selama aku hidup. Dan siangnya? Semangatku menggebu-gebu...!! Itu pasti. Tidak ada tawar menawar. Satu yang tak terlupakan dibulan ini... adalah dia, seseorang yang datang ketika aku tidak siap. Dan semuanya berjalan tanpa dihalangi waktu. Itu saja. Tapi aku yakin bukan itu penyebabnya. Toh dibulan-bulan yang lain dia juga datang ketika juga tidak siap...

Ini bukan Penyakit,
Ini kebahgiaan.
Kebahagiaan yang tidak aku tahu bentuknya bagaimana.
Desemberly.....

0 komentar: